Aku masih ingat tujuh tahun yang lalu, saat pertama kali pergi tamasya seorang diri dengan berbekal beberapa lembar uang sepuluh dolar Amerika di kantong. Terdengar gila memang, apalagi bagi seorang perempuan Asia yang tidak kenal siapa-siapa di negara tujuan. Tapi orang bilang pengalaman itu mahal harganya, dan hingga kini aku selalu mencatat hal-hal apa saja yang perlu kusiapkan sebelum memulai petualangan di negeri asing.
Satu hal yang tidak bisa diremehkan lagi adalah keberadaan gadget, alias perangkat elektronik yang membuatku tetap tenang dan terhibur selama di perjalanan. Beberapa alat elektronik yang kumiliki di rumah saat ini berasal dari Electronic City, misalnya LCD TV, dan kamera digital.
Dalam rangka merayakan ulang tahun Electronic City yang sudah “15 Tahun Melayani Anda”, aku ingin memperkenalkan beberapa peralatan elektronik andalan yang selama ini setia menemaniku ber-solo traveling:
- Sepasang Smartphone
Yup, bukan cuma satu, tapi dua unit! Bagi kita orang Indonesia, hal ini tentu bukan hal yang luar biasa. Aku menemukan hal ini sangat membantu, terutama jika ingin tetap terhubung dengan nomor asal, misalnya untuk menerima panggilan bisnis atau sms dari Indonesia.
Lebih baik lagi jika dua unit smartphone tersebut memiliki Operating System berbeda, misalnya Apple iPhone 6 dan Xiaomi Redmi 3. Dengan begini, kita bisa mengunduh aplikasi mobile yang berbeda dan saling melengkapi. Misalnya, aku suka mengandalkan Yelp saat berada di Amerika Serikat untuk mencari restoran-restoran terdekat yang mendapat pujian tinggi dari pelanggan, atau sekedar mengunduh iChangi app saat transit di Singapura untuk mendapat WiFi gratis.
Tidak bisa dipungkiri kalau hidup kita sudah sangat tergantung pada smartphone. Dari mulai buka Google Map, hingga melihat jadwal bis atau pesan kendaraan pulang ke hotel, kita tetap butuh ditemani benda mungil itu. Nah, keberadaan smartphone cadangan akan sangat berguna saat kita kehabisan baterai atau ingin melakukan dua hal yang berbeda pada saat bersamaan, misalnya melihat peta sambil tetap bermain Pokémon Go – saya masih main hingga level 28, lho! Hehehe…
- Power Bank
Ia dikenal dengan nama berbeda-beda di seluruh dunia – power bank, portable charger, portable battery charger, battery pack – tapi kegunaan utamanya hanya satu, mengisi kembali daya gadget saat tidak tersedia power outlet alias colokan. Secara pribadi, aku hanya akan menggunakan alat pembantu yang satu ini dalam keadaan sangat terpaksa, karena konon kabarnya penggunaan power bank secara rutin bisa memperpendek usia baterai atau mengacaukan indikator baterai pada gadget. Suka sebel, kan, saat indikator mobile device kita menunjukkan baterai ”100% charged” tapi begitu dipakai langsung drop ke 40%?
Power bank akan sangat dibutuhkan terutama jika kita menjelajahi lokasi-lokasi outdoor seharian. Supaya lebih maksimal, pilih yang dilengkapi dua slot USB dan bisa sekaligus berfungsi sebagai senter.
- Kamera Digital
Sekarang memang sudah banyak smartphone yang dilengkapi dengan kamera depan dan belakang canggih, tapi bukan berarti keberadaan kamera digital menjadi sia-sia.
Buat kita yang gemar mengambil foto dan video selfie liburan tiap beberapa menit sekali, hal tersebut bisa menghabiskan baterai smartphone dengan cepat. Aku sendiri sudah merasakan perbedaan besar saat traveling sambil membawa kamera digital dan hanya mengandalkan smartphone. Apalagi sekarang kebanyakan kamera mirrorless sangat ringan, mungil dan dilengkapi WiFi untuk terhubung langsung ke internet
- Earphones dan Media Player
Sepertinya dua item ini sudah menjadi satu paket yang tidak pernah ketinggalan di dalam tote bag-ku bersama dengan kacamata hitam kesayangan. Kacamata hitam bisa rusak dan tergantikan, tapi playlist tetap setia menemani kemana pun kita pergi – terutama saat ingin meredam tangisan bayi di pesawat atau saat bosan menunggu kereta larut malam di subway.
Bagi kita yang sempat mengikuti perkembangan music player dari mulai era Walkman, MP3 player, iPod, hal ini sudah menjadi semacam nostalgia masa lalu. Saat ini, keberadaan media player bisa dengan mudah digantikan oleh smartphone dan digital watch. Kelebihan item yang terakhir adalah kita tidak perlu menghabiskan daya smartphone sama sekali – contohnya, kita bisa mendengarkan musik dengan menghubungkan koneksi earphones Bluetooth dengan Apple watch yang kita pakai sepanjang waktu.
- Laptop Mini atau Tablet
Tidak semua orang mau membawa perangkat elektronik yang satu ini saat tamasya. Alasannya, laptop bisa mengingatkan pada rutinitas kerja – apalagi jika yang dibawa adalah laptop milik kantor. Tapi ada beberapa profesi juga yang seakan ”mewajibkan” untuk bawa laptop, salah satunya blogger atau penulis.
Bagiku, traveling tanpa membawa laptop sama seperti tidak membuka diri terhadap inspirasi. Bagaimana kalau ide bagus tiba-tiba datang dan kita tidak siap mengolahnya dengan perangkat yang memadai? Kita mungkin bisa memakai PC atau laptop yang tersedia di hostel atau business center hotel, tapi terkadang itu memakan biaya yang tidak sedikit.
Misalnya, di sebuah hostel strategis di San Francisco – yang terkenal sebagai kota bagi pendiri startup yang ingin besar di Silicon Valley – penggunaan desktop PC bisa dikenakan biaya sebesar $5 per jam. Hostel di negara-negara Asia seperti Hong Kong, Korea, Jepang kebanyakan tidak mengenakan biaya, tapi Anda harus betah menggunakan keyboard dengan aksara asing dan bergantian memakai 1-2 komputer dengan belasan tamu lain yang juga tidak membawa komputer.
Sebagai solusi, kita bisa memilih tablet hybrid yang sudah dilengkapi keyboard, misalnya laptop 2 in 1 murah meriah seperti Acer One 10 atau laptop high-end seperti Microsoft Surface Pro 4 yang super ringan namun berkekuatan Intel® Core™ processors generasi 7. Alternatif lain adalah membawa tablet beserta sebuah keyboard Bluetooth yang nyaman bagi jari-jari Anda. Kelemahan dari solusi terakhir ini adalah kita harus selalu ingat mengisi daya ke kedua perangkat tersebut, serta menghubungkan koneksi Bluetooth setiap kali ingin memakainya.
- E-book Reader
Perangkat yang satu ini tidak wajib dibawa, kecuali kamu adalah penggemar berat membaca sepertiku. Bermula dari membeli Kindle Paperwhite karena iseng, hingga akhirnya aku merasa keberadaannya bisa menggantikan buku-buku tebal yang sering diangkut selama perjalanan.
Tak hanya menghemat ruang, aku pun tidak perlu merasa bersalah karena menghabiskan baterai smartphone atau tablet untuk aplikasi reader. Baterai e-book reader rata-rata mampu bertahan selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, meski dinyalakan terus sepanjang hari.
- Epilator atau Alat Cukur Elektrik
Pilihan ini tergantung jenis kelamin kita – bagi para laki-laki, pencukur elektrik tentu praktis dan menghemat waktu di jalan, sementara bagi perempuan, sebuah epilator bisa jadi alat pencukur mungil yang serba guna.
Kelebihan alat elektronik yang baru mulai banyak ditemukan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini adalah, selain higienis, ia sangat mudah digunakan dan mengandung risiko lebih kecil. Pernah nggak sih tergores pisau cukur saat berusaha melenyapkan si bulu-bulu kaki dengan tergesa-gesa? Perih banget, kan?
Saat memakai alat ini, jangan lupa pastikan voltase listrik di negara yang kamu kunjungi sesuai dengan alat tersebut. Jika tidak, gunakan saja transformer atau converter listrik.
- Travel Adapter
Teman pendamping jalan-jalan yang satu ini tidak bisa dikategorikan sebagai gadget, tapi keberadaannya penting banget buat menunjang kelangsungan hidup semua gadget kita selama di perjalanan.
Sebelum pergi, cari tahu dulu jenis power socket seperti apa yang tersedia di negara tujuanmu, kemudian beli travel adapter yang sesuai. Hal terakhir yang ingin kamu lakukan adalah membeli travel adapter di bandara, karena sama seperti money changer di bandara, harganya bisa selangit. Beli saja travel adapter yang bisa digunakan untuk beberapa alat elektronik dan berfungsi di semua benua. Jika benar-benar kelupaan, kamu bisa membeli aksesoris ini di pesawat dengan harga yang cukup terjangkau.
Semoga beberapa tips di atas bisa berguna untuk perjalananmu selanjutnya. Untuk memudahkan pencarianmu, sebelum pergi mampir saja ke Electronic City terdekat di kotamu. Travelling bersama Electronic City pun terasa nyaman, karena sudah terbukti pelayanan staf-nya cepat dan garansi purna jualnya bisa dipercaya. Selamat berlibur, teman-teman!
(Penulis adalah seorang perempuan single dengan pengalaman solo traveling ke lebih dari 15 negara di seluruh dunia. Tulisan ini juga dipublikasikan lewat Kompasiana.)